Sedimentasi

Dalam proses pengolahan air minum, memiliki banyak tahapan  proses , diantaranya proses sedimentasi, koagulasi, filtrasi dll. Tetapi disini kelompok kami akan membahas tentang proses sedimentasi, dimana proses ini adalah proses pertama yang dilakukan dalam pengolahan air minum. Proses sedimentasi ini sebelumnya didahului oleh proses pra sedimentasi, yaitu : proses ditempatkannya air baku  yang karakteristik turbiditasnya tinggi dalam bak penampungan untuk mengendapkan partikel-partikel diskrit, seperti pasir dll.

Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri, proses ini dilakukan setelah air dan pengotor terpisah

Proses sedimentasi  adalah  salah satu  proses yang mempunyai peranan penting dalam pengolahan air baku menjadi air bersih yang layak dialirkan ke rumah masyarakat karena proses ini dapat membuat partikel besar  mengendap didasar bak karena gaya grafitasi dan membuat air limbah telah bebas partikel besar pada proses berikutnya.

Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan (solid-liquid) dengan menggunakan gaya gravitasi untuk mengendapkan partikel suspensi, baik dalam pengolahan air bersih (IPAM), maupun dalam pengolahan air limbah (IPAL).

Proses sedimentasi berfungsi untuk:

  1. memisahkan partikel utuh  (discreet) seperti pasir dan juga untuk memisahkan  padatan melayang (suspensi) yang sudah menggumpal.
  2. Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit penyaring selanjutnya
  3. Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.

Ada empat kelas atau jenis pengendapan partikel  secara umum yang didasarkan pada konsentrasi dari  partikel  yang saling berhubungan. Kriteria ini secara langsung mempengaruhi konstruksi dan disain sedimentasi. Empat jenis Pengendapan tersebut adalah masing-masing  terjadi pada pengolahan air bersih, antara lain:

1. Discrete settling (Pengendapan partikel mandiri) / plain settling

adalah pengendapan yang memerlukan   konsentrasi suspended solid yang paling rendah, sehingga analisisnya  menjadi yang paling sederhana. Di dalam Discrete settling, partikel  secara  individu mengendap dengan bebas dan tidak mengganggu atau tidak mencampuri pengendapan dari partikel lainnya. Contoh aplikasi dari Discrete settling adalah grit chambers.

2. Flocculant settling (Pengendapan partikel floc). Pada flocculant settling inilah konsentrasi partikel cukup tinggi terjadi pada  penggumpalan (agglomeration). Peningkatan rata-rata massa partikel ini menyebabkan partikel  karam lebih cepat. Flocculant settling banyak digunakan pada primary clarifier.

3. Hindred Settling (Pengendapan secara perintangan). Di dalam Hindred Settling, atau Zone Settling, konsentrasi partikel adalah tidak terlalu tinggi (cukup) kemudian partikel  bercampur dengan   partikel    lainnya dan kemudian mereka karam bersama-sama. Hindred Settling sebagian besar digunakan di dalam secondary clarifiers.

4. Compression Settling. Compression Settling (Pengendapan secara pemampatan), berada pada konsentrasi yang paling tinggi pada suspended solid dan terjadi pada jangkauan yang paling rendah dari clarifiers. Pengendapan partikel dengan cara memampatkan (compressing) massa partikel dari  bawah. Tekanan (compression) terjadi tidak hanya di dalam zone yang paling rendah dari secondary clarifiers tetapi juga di dalam tangki sludge thickening.

Alat dan Bahan Yang Digunakan Pada Sedimentasi Pengolahan Air Minum

Alat: 1. Bak

2. Tangki umpan (Homogenezing tank) .

3. Tangki rerata (Equalizing tank) .

4. Tangki pengendap (Settling tank) .

Alat pendukung, terdiri dari :

  1. Peralatan yang berguna menganalisis kesadahan .

2.  Piknometer .

Bahan :

  1. Powder (Ca(OH)2)
  2. Air .

Kelebihan dan Kelemahan Sedimentasi Pengolahan Air Minum

KELEBIHAN:

1. Membunuh lebih dari 50% bakteri

2. Beberapa patogen akan berada di dasar wadah sehingga bagian atas wadah merupakan bagian paling bersih dan mengandung lebih sedikit pathogen

3. Dapat membunuh organisma yang disebut cercariae, yang merupakan host perantara dalam siklus hidup bilharziasis (schistosommiasis), penyakit yang berasal dari air dan sering terdapat di beberapa Negara. Penyimpanan yang lebih lama akan semakin memperbaiki kualitas air.

 

KELEMAHAN

  1. Membutuhkan waktu yang lama yakni sekitar 48 jam
  2. Tidak dapat membunuh semua bakteri dan mikroorganisme untuk menjadi benar-benar bersih
  3. Membutuhkan lahan yang luas

 

Tinggalkan komentar